Keutamana Masjid Nabawi

Bismillah..
Kaum muslimin dimanapun anda berada, masjid Nabawi adalah masjid yang agung dan mulia, banyak sekali keutamaan yang Allah berikan kepada masjid ini.
Berikut beberapa keutamaan masjid Nawabi:
Pertama, Masjid Ketakwaan
﴿لَا تَقُمۡ فِیهِ أَبَدࣰاۚ لَّمَسۡجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقۡوَىٰ مِنۡ أَوَّلِ یَوۡمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِیهِۚ فِیهِ رِجَالࣱ یُحِبُّونَ أَن یَتَطَهَّرُوا۟ۚ وَٱللَّهُ یُحِبُّ ٱلۡمُطَّهِّرِینَ﴾ [التوبة ١٠٨]
“Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
“Apabila Masjid Quba’ saja telah dibangun di atas asas ketaqwaan sejak awal kedatangan islam (di bumi Madinah); maka Masjid Rasul (Masjid Nabawi) lebih utama dan lebih pantas (dengan gelar itu).” (At Tafsir Al Muyassar, hlm. 204)
Kedua, Lebih Baik Dari 1000 Shalat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram.” (HR. Bukhari 1190 dan Muslim 1394)
Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad mengomentari hadits di atas dengan mengatakan,
“Ini merupakan keutamaan yang begitu agung, serta sebuah musim diantara musim-musim (untuk menabung pahala) akherat; laba keuntungan yang ada di dalamnya dilipat gandakan, bukan hanya dilipat gandakan dengan kelipatan puluhan atau ratusan, akan tetapi lebih banyak dari pada seribu.”
Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan ganjaran yang tertera di dalam hadits:
▪Dilipatgandakannya pahala shalat di dalamnya mencakup shalat fardhu maupun shalat sunnah.
▪Ganjaran yang tertera di hadits tidak dikhususkan untuk bangunan lama yang dibangun oleh Nabi _shallallaahu ‘alaihi wa sallam_ semata, namun juga mencakup seluruh perluasan masjid.
(Fadhlul Madinah wa Aadaabu Suknahaa wa Ziyaaratihaa hlm. 15-16)
Ketiga, Masjid Nabawi adalah Masjidnya Nabi kita.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عن النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: “لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: مَسْجِدِي هَذَا، وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى.”
Dari Abu Hurairah semoga Allah meridhsinya, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Janganlah kalian mempersiapkan perjalanan (bersafar), kecuali ke salah satu dari tiga masjid berikut: masjidku ini (Masjid Nabawi), Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Al Imam Ibnu Hajr semoga Allah merahmatinya berkata:
“Hadits Nabi yang mulia di atas menyatakan keutamaan dan nilai lebih ketiga masjid tersebut daripada masjid yang lain. Hal tersebut dikarenakan ketiganya merupakan masjid para nabi ‘alaihius salam. Masjidil Haram merupakan kiblat kaum muslimin dan tujuan berhaji, Masjidil Aqsha adalah kiblat kaum terdahulu dan Masjid Nabawi merupakan masjid yang dibangun di atas fondasi ketakwaan. (Fathu al Baari 3/65)
Imam an Nawawi semoga Allah merahmatinya ketika mensyarah hadits tersebut memberikan komentar yang senada dengan Imam Ibnu Hajr, beliau mengatakan,
“Di dalam hadits tersebut terkandung penjelasan tentang agungnya keutamaan ketiga masjid tersebut serta keunggulan masjid-masjid tersebut daripada selainnya; dikarenakan masjid-masjid tersebut merupakan masjidnya para nabi shalawatullahi wa salaamuhu ‘alaihim.” (al Minhaj 5/2)
Keempat, Pahala Jihad, Mau?
Melihat keadaan kaum muslimin di penjuru dunia belakangan ini cukup menyesakkan dada. Penjajahan, pembunuhan, tindakan teror yang mendera tak kunjung reda. Di bawah nushratul haq dan ukhuwah imaniyah ruh jihad berkobar dalam jiwa muda.
Namun jihad tidak dilakukan secara serampangan sobat. Dan jihad tak melulu terjun ke medan perang mengangkat senjata. Tahukah kita, kalau ternyata di depan mata kita ini ada pahala jihad? Gak percaya? Yuk simak artikel berikut!
Nabi Muhammad shallaallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ جَاءَ مَسْجِدِي هَذَا، لَمْ يَأْتِهِ إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ، فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ. وَمَنْ جَاءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ، فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ
“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini (Masjid Nabawi), ia tidak mendatanginya kecuali untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka ia laksana seorang mujahid di jalan Allâh. Dan barangsiapa yang datang untuk selain itu, maka ia laksana orang yang hanya memandang barang orang lain.” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Imam Ibnu Maajah, no. 227.)
Syaikh Sulaiman ar Ruhailiy di suatu majlis beliau di Masjid Nabawi pernah menerangkan bahwa keutamaan yang terkandung di dalam hadits ini hanya khusus untuk Masjid Nabawi saja, sampai Masjidil Haram sekalipun tidak memiliki keutamaan ini.
Kelima, Masjid Terakhir yang Dibangun oleh Seorang Nabi.
Terdapat tiga masjid yang dibangun oleh para Nabi yang menjadikan masjid-masjid tersebut mulia, yaitu:
[1] Masjid al Aqsha, dikatakan bahwa Nabi Adam ‘alaihis salam lah yang membangunnya.
[2] Masjid al Haram di Mekkah, dibangun oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.
[3] Masjid Nabawi, dibangun oleh nabi kita Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
عن أبي هُرَيْرَةَ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِنِّي آخِرُ الْأَنْبِيَاءِ، وَإِنَّ مَسْجِدِي آخِرُ الْمَسَاجِدِ
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Nabi shallaallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Sungguh aku adalah Nabi yang terakhir, dan sungguh masjidku (Masjid Nabawi) adalah masjid terakhir (yang dibangun oleh para nabi).” (HR. Imam Muslim, no. 1394)
Syaikh Abdul Muhsin al Qasim mengatakan:
“Sesungguhnya masjid nabawi merupakan masjid terakhir yang dibangun oleh seorang nabi; karena nabi kita Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliaulah yang membangunnya dan tidak ada nabi setelahnya, maka tentu tidak ada masjid setelahnya yang dibangun oleh seorang nabi.” (al Madinah al Munawwaroh, hlm. 59)
wallahu ta’ala a’lam
PPMI Madinah Adakan Pembekalan Ujian Seleksi Pascasarjana
Sekilas Tentang Universitas Islam Madinah