PPMI Madinah

Main Menu

  • Home
  • PROFIL
    • Profil PPMI Madinah
    • Struktur Organisasi 2017-2018
  • Kegiatan
    • akademis
    • sosial budaya
    • olahraga
    • Pendaftaran Haji
  • Informasi
    • Artikel Ilmiah
    • Karya Anak Bangsa
    • kabar mahasiswa
    • kabar madinah
  • Panduan Studi
    • Panduan Studi
    • Prosedur Muqobalah
    • Pendaftaran Muqobalah
    • Daftar Online
  • Kontak

logo

  • Home
  • PROFIL
    • Profil PPMI Madinah
    • Struktur Organisasi 2017-2018
  • Kegiatan
    • akademis
    • sosial budaya
    • olahraga
    • Pendaftaran Haji
  • Informasi
    • Artikel Ilmiah
    • Karya Anak Bangsa
    • kabar mahasiswa
    • kabar madinah
  • Panduan Studi
    • Panduan Studi
    • Prosedur Muqobalah
    • Pendaftaran Muqobalah
    • Daftar Online
  • Kontak

Login

Welcome! Login in to your account
Lost your password?

Lost Password

Back to login
Artikel Ilmiah
Home›Artikel Ilmiah›SUATU HARI DI MAJELIS IMAM MALIK

SUATU HARI DI MAJELIS IMAM MALIK

By Admin PPMI
Maret 28, 2017
4116
0
Share:
SUATU HARI DI MAJELIS IMAM MALIK

SUATU HARI DI MAJELIS IMAM MALIK

Lebih dari 6 tahun yang lalu, tepatnya pada waktu dhuha tanggal 7 November 2009 M, untuk pertama kalinya diri ini menapakkan kaki di kampus impian para penuntut ilmu.

Tak terasa semua berjalan begitu cepat..

Dan kini… Waktuku telah berada dipenghujung senja. Terlalu banyak kenangan di kota ini.

Sebelum matahari benar-benar terbenam, saya ingin menceritakan kembali sebuah kisah yang hingga saat ini selalu menjadi inspirasi sekaligus pemicu semangat bagi saya selama berada di kota ini. Cerita itu tentang pemuda Andalus yang menyimpan kerinduan mendalam agar bisa belajar di kota nabi.

Yahya bin Yahya Al Laitsi, begitulah orang-orang memanggilnya. Pemuda itu lahir dan dibesarkan di bumi Andalus yang jauh di dataran timur Eropa.

Sejak menapakkan kakinya di jalan ilmu, hatinya telah memendam keinginan untuk melakukan Rihlah (pengembaraan) dalam rangka menuntut ilmu. Rihlah sudah menjadi tradisi penuntut ilmu dimasa itu.

Setelah merasa cukup dengan ilmu yang didapat di negeri asalnya, akhirnya ia bertekad untuk mewujudkan keinginan yang dipendamnya selama ini.

Pilihannya jatuh ke kota Madinah, tempat dimana Imam Malik bin Anas -rahimahullah- tinggal dan mengampuh majelis ilmu.

Andalus dan Madinah memang bukan jarak yang dekat, seperti halnya Madinah dan Indonesia. Ditambah lagi transportasi dimasa itu sangat sulit. Namun tekadnya sudah benar-benar bulat. Tatapannya hanya tertuju pada satu arah, Madinah Nabawiyah.

Semua itu tentunya berbayar, karena bagi seorang Yahya, rihlah berarti melupakan sejenak keindahan Andalus dan bersabar menghadapai kenyataan hidup di dataran Hijaz yang tandus. Namun tekad kuat yang disertai keikhlasan telah membuat jarak yang jauh itu terasa dekat, ruang dan waktu seolah sempit, serta keindahan kampung halaman tak lagi berarti.

Setibanya di Madinah, tanpa basa-basi pemuda Andalus itu langsung duduk dimajelis Imam Malik bin Anas, seolah tak ada waktu rehat baginya. Dalam benaknya meninggalkan keluarga, sanak saudara dan kampung halaman bukanlah pengorbanan yang kecil, sehingga terlalu mahal bila harus mengambil rehat sejenak karena letih setelah melakukan perjalanan yang jauh.

Hari-hari di Madinah dilaluinya dengan semangat yang tak kenal kendor, semua itu demi mengurai benang asa yang dirajutnya dulu di tanah air tercinta, bumi Andalus. Hingga suatu hari, saat tengah mendengarkan kajian Imam Malik, tiba-tiba ada serombongan musafir memasuki Madinah.

Imam Ad Dzahabi menuturkan, “Saat itu para musafir datang membawa gajah. Murid-murid Imam Malikpun berhamburan keluar untuk melihat gajah tersebut dari dekat.

Semua beranjak, kecuali Yahya bin Yahya. Ia tetap duduk dan memandang ke satu arah, kemana lagi kalau bukan kearah Imam Malik. Melihat hal itu, Imam Malik mendekat dan bertanya, ”mengapa engkau tidak keluar untuk melihat gajah?”. Yahya menjawab, ”aku jauh-jauh datang dari Andalusia hanya untuk melihat anda (menuntut ilmu), bukan untuk melihat gajah”. Keteguhan itu membuat Imam Malik berdecak kagum. Sejak peristiwa itu Imam Malik menjulukinya ‘aqilul andalus’ (lelaki cerdas dari Andalus).

Sahabat… Kisah Yahya bin Yahya bukan soal suka atau tidak suka melihat gajah, namun ada pesan lain disana, yaitu tentang sikap yang harus diambil seorang penuntut ilmu saat ia mulai tergoda oleh hal-hal yang tidak seharusnya membuatnya berpaling sedikitpun dari cita-cita awalnya.

Dalam meraih asa, betapa sering langkah kita terhenti oleh hal-hal yang tidak terlalu penting. Kadang semangat untuk menjadi berarti itu kendor hingga titik nadir lantaran keteledoran yang mulanya sebatas iseng-iseng saja. Iseng-iseng main game, iseng-iseng ngetravel, atau mungkin terbawa mental taswif ‘nanti dulu’, sebentar dulu, hingga akhirnya semangat awal yang telah dipupuk ditanah air perlahan-lahan redup. Ibarat pepatah “layu sebelum berkembang”, bukan karena terik dan tandusnya Madinah, namun karena tandusnya jiwa, rapuhnya azam karena gagal menata niat dan motivasi sebelum datang ke kota Madinah ini.

Kawan… Kisah Yahya Al Yahya hanyalah satu dari sekian kisah penuntut ilmu yang pernah singgah di kota ini. Kisah ini mengajak kita untuk selalu terjaga dan sepenuhnya sadar arti kehadiran kita di negeri ini.

Yahya bin Yahya tidak hanya mengajari kita soal uluwwul himmah (obsesi yang tinggi), namun dia juga mengajari kita soal kesadaran diri agar terampil menata jiwa dihadapan cita-cita supaya tidak keluar dari tujuan semula.

Bukankah Imam Malik menghentikan pelajaran sejenak dan membiarkan murid-muridnya melihat gajah itu?

Namun filosofi luhur dibalik pilihan seorang Yahya mencerminkan kecerdasan tentang bagaimana seorang muslim memahami godaan-godaan konsistensi yang membuat raga terhenti mengejar asa.

Begitulah seharusnya kita menata jalan cita-cita selama di negeri ini. Ingat kawan kita tidak punya waktu yang lama. Ilmu lebih banyak dari waktu yang kita miliki.

Kata seorang salaf:

العلم إذا أعطاك كلك لا يعطيك إلا بعضه

“Ilmu itu, bila semua potensimu kau curahkan untuk meraihnya dia tidak akan memberimu melainkan setengahnya saja.”

Nah, Bagaimana kalau kita setengah-setengah…?

Sebagai penuntut ilmu syar’i menata cita-cita adalah sebuah keharusan. Karena di jalan ilmu inilah hidup seorang penuntut ilmu menjadi berarti.

“Aku datang untuk menuntut ilmu bukan untuk melihat gajah.”

Andalus dan Madinah terlampau jauh untuk sekedar melihat gajah,

seperti halnya Madinah dan Indonesia.

__________________

Riyadh 28 shafar 1436 H

ACT El Gharantaly

 

.:: PPMI MADINAH ::.

Facebook Comments
96
Shares
  • 96
  • +
  • 0
  • 0

Related articles More from author

  • Artikel Ilmiah

    KARENA KAMI SUDAH TERBIASA (Suka Duka Mahasiswa Madinah)

    Februari 9, 2018
    By Admin PPMI
  • Biografi Ulama

    Urwah bin zubair رحمه الله Salah satu tokoh ulama Madinah

    April 16, 2018
    By Admin PPMI
  • Biografi Ulama

    Biografi Ulama : Kharijah bin Zaid bin Tsabit

    April 20, 2018
    By Admin PPMI
  • Artikel Ilmiah

    FAKTA RAKYAT ARAB SAUDI YANG TERSEMBUNYI

    Maret 11, 2017
    By Admin PPMI
  • Artikel Ilmiah

    Sosok Ustadz Abdullah Said Baharmus, Lc.

    Februari 4, 2016
    By Admin
  • AkademisArtikel IlmiahKabar Mahasiswa

    DISKUSI KITAB ILMIAH PEKANAN

    Maret 16, 2017
    By Admin PPMI

Latest Comments

  • PPMI MADINAH Adakan Pembekalan Ujian Seleksi Pascasarjana – PPMI Arab Saudi
    on
    April 16, 2017
    […] sumber: http://ppmimadinah.org/2017/04/ppmi-madinah-adakan-pembekalan-ujian-seleksi-pascasarjana/ […]

    PPMI Madinah Adakan Pembekalan Ujian Seleksi Pascasarjana

  • Asep Trisnadi
    on
    Oktober 18, 2015
    doaku: tahun ini semoga ana bljr ke sana.,

    Sekilas Tentang Universitas Islam Madinah

Find us on Facebook

Video Terbaru

Follow Us on Instagram

Smiley face

Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Madinah merupakan suatu organisasi yang beranggotakan para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Madinah, Arab Saudi.

Sekretariat

  • Madinah Arab Saudi
  • 0123456789
  • [email protected]
  • Recent

  • Popular

  • Comments

  • Ubaidullah Bin Abdullah Bin Utbah

    By Admin PPMI
    November 1, 2018
  • Pemuda dan Islam

    By Admin PPMI
    Oktober 28, 2018
  • NAMA-NAMA CAMABA 2018

    By Admin PPMI
    Mei 16, 2018
  • PPMI Madinah Adakan Pembekalan Ujian Seleksi Pascasarjana

    PPMI Madinah Adakan Pembekalan Ujian Seleksi Pascasarjana

    By Admin PPMI
    April 15, 2017
  • Sekilas Tentang Universitas Islam Madinah

    By Admin
    Maret 31, 2015
  • Ubaidullah Bin Abdullah Bin Utbah

    By Admin PPMI
    November 1, 2018
  • PPMI MADINAH Adakan Pembekalan Ujian Seleksi Pascasarjana – PPMI Arab Saudi
    on
    April 16, 2017

    PPMI Madinah Adakan Pembekalan Ujian Seleksi Pascasarjana

    […] sumber: http://ppmimadinah.org/2017/04/ppmi-madinah-adakan-pembekalan-ujian-seleksi-pascasarjana/ […]
  • Asep Trisnadi
    on
    Oktober 18, 2015

    Sekilas Tentang Universitas Islam Madinah

    doaku: tahun ini semoga ...

Follow us

Video Terbaru

  • About
  • Contact
© Copyright PPMI Madinah. All rights reserved.